Konferensi Para Pihak telah memasukkan daftar sembilan bahan kimia berbahaya atau persistent organic pollutants
(POPs) baru ke dalam Konvensi Stockholm melalui pertemuan selama satu
minggu awal Mei lalu. Lebih dari 160 pemerintah telah mengikuti
konferensi dengan putusan praktis yang akan memperkuat upaya global
untuk membasmi zat kimia paling beracun bagi manusia tersebut.
Konferensi Para Pihak telah membuat minggu bersejarah bagi Konvensi Stockholm.
Pertama kalinya konvensi diamandemen dengan memasukkan sembilan zat
kimia baru. Sebagian besar zat kimia itu saat ini masih digunakan secara
luas sebagai pestisida, flame retardants (penahan panas), dan penggunaan komersial lain.
“Pertemuan
Jenewa mencapai puncak penting bagi Konvensi Stockholm. Hal penting ini
bukan di luar perkiraan. Kami mengetahui dengan jelas bahwa pemerintah
di seluruh dunia mengambil risiko yang dikeluarkan zat kimia beracun.
Dampak luar biasa dari unsur ini pada kesehatan manusia dan lingkungan
telah diakui sekarang dengan menambahkan sembilan zat kimia baru dalam
konvensi. Perkembangan ini memperlihatkan perhatian internasional
terhadap perlunya pengurangan dan penghapusan secepatnya unsur itu
secara global,” kata Achin Steiner, Eksekutif UNEP.
Di
pihak lain, putusan yang sinergi dengan suara bulat membuat kolaborasi
antara Konvensi Stockholm dan perjanjian sejenis tentang zat kimia dan
limbah berbahaya, Konvensi Rotterdam dan Basel. Momentum ini akan
menghasilkan langkah dalam sesi khusus Forum Menteri Lingkungan
Internasional Dewan Pemerintah UNEP pada Februari 2010, dimana
Konferensi Para Pihak luar biasa akan mengikutinya. Untuk pertama
kalinya kelompok kerja yang diperluas akan terdiri dari tiga zat kimia
dan perjanjian limbah dalam bagian Konferensi Para Pihak.
Suatu
putusan penting tercapai pada pengesahan kerjasama DDT global. Ketika
DDT ditargetkan untuk dihapuskan, konvensi melihat bahwa beberapa negara
akan melanjutkan menggunakan pestisida ini untuk melindungi
warganegaranya dari malaria dan penyakit lainnya.
Jaringan Eliminasi PCB juga mengajukan. Negara-negara sekarang telah memperkuat upaya untuk menghapus setahap demi setahap polychlorinated biphenyls
atau PCBs melalui kerangka kerjasama untuk mendukung negara-negara
dalam pembuangan dan pengelolaan ramah lingkungan unsur tersebut.
Jaringan akan diperkuat dengan menetapkan data kunci dan evaluasi apakah
penggunaan PCBs menurun.
Konferensi
juga mengkaji ulang proses evaluasi efektifitas konvensi dalam
pengurangan POPs. Program monitoring global mengembangkan berdasarkan
berbagai sistem monitoring regional dan nasional yang akan menghasilkan
tren gambaran seluruh dunia dalam kuantitas dan jenis POPs di lingkungan
dan tubuh manusia.
Pesan konferensi jelas: tanpa Meeting the Challenges of a POPs-free Future,
jejak keberadaan zat kimia beracun ini akan tertinggal dan upaya global
untuk meminimalkan dampaknya pada kesehatan manusia dan lingkungan akan
gagal. Dalam suatu langkah besar ke depan, pemerintah seluruh dunia
telah bersatu di bawah Konvensi Stockholm minggu lalu untuk mengangkat
isu zat kimia pada agende utama.
Konvensi
Stockholm menargetkan pestisida berbahaya tertentu dan zat kimia
industri yang dapat membunuh manusia, merusak sistem kekebalan dan
syaraf, menyebablan kanker dan kelainan reproduksi serta bertentangan
dengan perkembangan anak dan bayi normal.
Sembilan zat kimia baru yang terdaftar menurut Konvensi Stockholm adalah:
- Alpha hexachlorocyclohexane, Annex A;
- Beta hexachlorocyclohexane, Annex A;
Walaupun
intensitas penggunaan HCH alpha dan beta sebagai insektisida telah
dihapus tahun lalu, zat kimia ini tetap diproduksi sebagai hasil
sampingan lindane yang tidak disengaja. Kira-kira 6-10 ton isomers lain
termasuk HCH alpha dan beta hasil dari tiap ton produk lindane.
- Hexabromodiphenyl eter dan heptabromodiphenyl eter, Annex A;
- Tetrabromodiphenyl eter dan pentabromodiphenyl eter, Annex A;
Bromodiphenyl
Eter adalah suatu kelompok zat organik brominated yang menghalangi
pembakaran dalam material organik, yang digunakan sebagai flame retardants tambahan.
Diphenyl Brominated Eter sebagian besar sebagai campuran komersil
dimana beberapa isomer, congeners dan sejumlah kecil unsur lain terjadi.
- Chlordecone, Annex A;
Chlordecone adalah campuran organik chlorine
buatan, yang sebagian besar digunakan sebagai pestisida pertanian.
Pertama diproduksi tahun 1951 dan dikenalkan secara komersial pada 1958.
Penggunaan atau produksinya sekarang tidak ada laporan.
- Hexabromobiphenyl, Annex A;
Hexabromobiphenyl (HBB) adalah zat kimia industri yang digunakan sebagai flame
retardant, sebagian besar di tahun 1970. Berdasar data, HBB tidak lagi
diproduksi dan tidak digunakan dalam produk sekarang.
- Lindane Annex A;
Lindane digunakan secara luas sebagai insektisida
benih dan perawatan lahan, aplikasi foliar, pohon dan perawatan kayu
serta melawan ektoparasit dalam perawatan hewan dan manusia. Produksi
lindane telah berkurang dengan cepat terakhir ini dan hanya sedikit
negara yang masih menghasilkannya.
- Pentachlorobenzene, Annex A and C;
Pentachlorobenzene (PeCB) telah digunakan dalam produk PCB, turunan dyestuff (bahan pewarna tekstil), sebagai fungisida, flame retardant
dan suatu perantara bahan kimia seperti produksi quintozene dan mungkin
masih digunakan untuk tujuan ini. PeCB juga diproduksi tanpa sengaja
selama pembakaran dalam proses industri dan yang berkenaan dengan panas.
Nampak sebagai suatu ketidakmurnian dalam produk seperti bahan pelarut atau pestisida.
- Perfluorooctane sulfonic acid, dan perfluorooctane sulfonyl fluoride, Annex A atau B;
PFOS adalah yang diproduksi atau produk turunan yang tidak diharapkan terkait bahan-kimia anthropogenic. Penggunaan PFOS yang disengaja sekarang tersebar luas dan ditemukan dalam produk seperti elektris dan bagian elektronik, fire fighting foam, photo digital, tekstil dan cairan hidrolik. PFOS masih diproduksi beberapa negara-negara sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar