kamu tau gak kalau ternyata, jatuh cinta merupakan perpaduan dari
proses biologis dan reaksi kimiawi dalam tubuh manusia? Perpaduan
reaksi-reaksi kimia dari hormon-hormon dalam sel-sel tubuh ini
menghasilkan reaksi dan perasaan yang disebut dengan cinta. Sejumlah
ilmuwan berhasil meneliti reaksi hormonal yang biasa terjadi pada orang
yang jatuh cinta.
Hasil penelitian yang dilakukan Dr. Domeena Renshaw dari Universitas
Loyola, menemukan bahwa aliran darah meningkat drastis ke pusat otak
ketika orang jatuh cinta. Aliran darah tersebut terfokus ke bagian otak
yang dipercaya memiliki pengaruh sama seperti saat orang mengalami
kecanduan obat.
Penelitian lain yang dilakukan menurut Helen Fisher, peneliti dari
Universitas Rutgers New Jersey dan Profesor Arthur Arun dari York
Pshychologist, menemukan bahwa ada tiga tahapan reaksi hormonal yang
terjadi saat orang mengalami jatuh cinta.
Tahapan pertama adalah gairah (lust)
Tahap ini dikendalikan oleh hormon seksual Anda, yaitu testosterone
pada laki-laki dan estrogen pada perempuan. Hormon inilah yang
menyebabkan Anda merasa tertarik pada lawan jenis. Menurut penelitian
dari beberapa pakar psikologi, butuh 90 detik hingga 4 menit bagi
seseorang untuk tertarik atau ‘jatuh cinta’ dengan seseorang. Seseorang
bisa ketahuan jatuh cinta melalui tanda-tanda berikut ini:
- Bahasa tubuh/gesture (55 %) misalkan; gugup, menunduk, salah tingkah, dll.
- Nada suara (38 %) misalkan; jadi gagap, atau malah membisu.
- Apa yang mereka katakan (7%) misalkan; tiba-tiba jadi tidak fokus
hingga salah bicara, atau berbicara tapi secara tidak sengaja tentang si
target.
Tahapan kedua adalah ketertarikan (attraction)
Ini adalah tahapan dimana Anda benar-benar tertarik dan jatuh cinta.
Para ahli meneliti ada 3 hormon yang bekerja keras di tahap ini, yaitu;
Hormon ini menaikkan tekanan darah dan bikin jantung Anda berdetak
lebih kencang saat bertemu dengan si dia. Hormon inilah yang membuat
Anda jadi berkeringat karena deg-degan dan mulut menjadi kering.
Inilah hormone yang membuat Anda yang sedang jatuh cinta tiba-tiba
memiliki semangat ekstra dan tak mudah capek. Jangan heran kalau Anda
tiba-tiba menemukan teman Anda yang butuh waktu lebih dari 4 jam di
jalan untuk mengantar jemput si dia. Atau teman Anda yang sengaja
memperpanjang jarak tempuh dari kantor ke rumah hanya untuk mengantar
pulang si dia yang arahnya berbeda dengan Anda hingga Anda harus sampai
di rumah larut malam. Menurut para ahli efek hormon ini sama dengan
kokain.
Kalau tiba-tiba Anda tidak bisa menyingkirkan bayangan wajahnya dari
hati dan pikiran Anda hingga Anda susah makan, ataupun tidur. Sudah
dapat dipastikan Anda sedang dijangkiti virus cinta akut. Penderitanya
bisa berubah menjadi stalker, pengagum rahasia yang tidak akan melewati
satu info pun tentang Anda.
Seorang ilmuwan Italia, Dr. Donatella Marazitti sempat meneliti bahwa
level serotonin seseorang yang sedang jatuh cinta sama dengan level
serotonin yang dimiliki pasien penderita ‘Obsessive Compulsive Disorder’
(OCD). Nah loh. Agak serem yah…
Tahapan ketiga adalah keterikatan (attachment)
Kedekatan Anda dengan si dia dalam waktu yang lama akan mendorong hormon-hormon berikut bekerja;
Hormon ini yang bikin Anda selalu ingin berdekatan dengan si dia.
Ingin menggandeng tangannya, memeluk atau hanya duduk di dekatnya.
Melihat sekelebat dirinya saja terasa damai. Hingga Anda harus
mencuri-curi waktu untuk sekedar melihatnya dari kerumunan.
Hormon inilah yang mendorong Anda untuk menjaganya. Anda selalu ingin
memberikan yang terbaik untuk dirinya. Anda berusaha menjadi ‘hero’
untuknya. Anda ingin dirinya menjadi milik Anda untuk jangka waktu yang
lama.Anda akan jauh lebih posesif dari tahapan sebelumnya.
hihihi..
BalasHapuslucu ya..
ga nyangka ternyata fall in love itu terjadi karna reaksi kimia dalam tubuh..